RAIN
Gadis yang berjalan di bawah air hujan itu, wajah nya terlihat begitu muram karna hal yg tida ia sukai adalah hujan. Setiap ia melihat hujan ia selalu teringan dengan kenangan di masa ia harus kehilangan sosok seorang ayah di bawah air hujan. Ayah meninggal karna kecelakaan mobil saat hujan deras. Sejak saat itu lah shelly tidah menyukai hujan. Ya gadis cantik itu bernama Shelly.
“Pulang sendirian, mana hujan lagi!” gunam Shelly dengen kesal.
Tiba – Tiba
“Bruugg”
“ Aw sakit banget .... gila tuh orang bisa gak sih bawa motor .. duhh” Shelly mencoba berdiri tapi..
“kamu gak papa kan? ” seorang pria mengulurkan tangan nya.
“nggak papa gimana...” Shelly menggapai tanggan nya dengan wajah yang kesal
“ke Rumah sakit aja yuk?”
“nggak usah aku gak papa kok”
“beneran ?”
”iya...”
“yaudah aku anterin kamu pulang ? Rumah kamu di mana ”
“nggak apa apa aku bisa sendri kok”
“nggak apa apa, kaki kamu masih sakit kan ?”
“iya sih..”
Setiba nya di depan rumah Shelly
“makasih ya udah di anterin ”
“ngomong – ngomong kita belom kenalan ” sambil mengulurkan tanggan nya.
“oh iya aku Angga”
“Aku Shelly ” sambil tersenyum memandang Angga
“ya yaudah aku pulang yah nanti kalo ada apa-apa luka atau gimana hubungi aku aja ini no telepon aku ”
“iya.. tapi aku gak apa apa sih.. makasih yah udah di anterin ”
“ iya sama – sama ” Angga pun tersenyum.
Sejak saat itu Shelly dan Angga jadi lebih dekat, sering jalan bareng, makan bareng, main bareng. Kurang lebih sudah satu bulan mereka menjadi lebih dekat, Angga meminta Shelly untuk menemui dia di halte. Halte di mna shelly selalu menunggu Angga saat pulang sekolah.
“Aduh Angga kemana sih,? Belom juga dateng mana hujan nya gede banget lagi ”
Saat itu hujan begitu deras, sudah 30 menit Shelly menunggu Angga.
“shelly...” angga memanggil dari sebrang jalan
“brakkk...”
Suara itu membuat shelly kaget dan langsung berlari ketengah jalan. Ya orang yang selama ini di sayangnya dihantam sebuah truk. Shely berlari menghampiri angga
“angga” ucap shelly dengan lembut
“shelly makasih telah menjadi orang yang selalu ada buat aku, aku sayang kamu” ucap angga dengan nafas yang tidak beraturan dan berlumuran darah di bagian kepala belakang
“saat kita bertemu di bawah air hujan aku telah merasakan rasa jatuh cinta padamu, dan saat dibawah air hujan juga apakah kamu mau mendampingiku” ucap angga dengan suara yang tak beraturan dan dengan nafas yang semakin tidak beraturan hingga air mata shelly jatuh di pipi angga, dan kemudian mata angga menutup perlahan.
“angga...” teriak shelly
Sejak saat bertemu dengannya aku telah jatuh cinta pada hujan, tapi saat dia meninggalkanku di bawah derasnya hujan, sejak saat itulah aku mulai lagi untuk tidak menyukai hujan.
Hujan yang memberikan dia padaku dan hujan juga yang merebutnya dia dariku.
oleh: Siti Malik
0 komentar
Posting Komentar