Pasim ingin lebih baik!

PASIMAGAZINE.COM - "Saat sekolah, barang-barang apa saja yang kamu bawa di dalam tasmu? Tentunya sebagai seorang pelajar, barang yang wajib di bawa adalah buku-buku dan peralatan tulis. Namun, banyak pelajar yang sering kedapatan membawa barang-barang yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, malah justru dapat mengganggu konsentrasi belajar. Untuk itu, seringkali pihak sekolah mengadakan razia dadakan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal seperti demikian."

Selasa (30/08) SMK Pasim Plus menggelar razia ke setiap kelas, hampir seluruh guru berperan aktif dalam hal tersebut mengingat banyaknya kejadian atau peristiwa-peristiwa yang diberitakan di media bahwa tidak sedikit siswa yang nekad diantaranya membawa alat-alat tajam, obat terlarang, lem dan hal-hal yang bisa membahayakan dan mencoreng arti seorang pelajar.

Pihak sekolah SMK Pasim Plus menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang guru sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang dilarang dibawa ke dalam sekolah, seperti: telepon genggam yang dilengkapi dengan kamera, foto-foto, surat-surat, alat-alat kecantikan dan lain sebagainya. Yang mana seharusnya memang sebuah lembaga pendidikan sebagai pusat ilmu bukan untuk hal-hal yang tidak baik.

Lantas pihak sekolah pun melakukan sweeping di seluruh kelas dengan penuh semangat. Mereka keluar kelas, masuk kelas lain.

Seperti biasa, dengan penuh percaya diri tim pemeriksa masuk ke dalam kelas. Mereka lantas meminta izin untuk memeriksa tas sekolah para siswi di sana. Pemeriksaan pun dimulai..

Maka dari itu SMK Pasim Plus akan terus berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bertanggungjawab, berharap siswa tidak terjerumus dari kegiatan hal-hal yang tidak wajar. Mengingat hal ini sangat penting kedepan pihak sekolah akan mengagendakan untuk mengadakan kegiatan yang positif seperti seminar dengan mngahdirkan narasumber yang bisa menunjang terbentuknya kepribadian siswa yang jujur, bersih dan aktif kritis dalam melaporkan kejadian atau adanya hal yang kurang baik dilakukan oleh teman sekolahnya kepada pihak sekolah, sehingga siswa akan menjadi lebih baik dalam belajar dan meningkatkan prestasi, dan sekolah tidak segang-segan untuk mengeluarkan siswa yang ketahuan melanggar aturan supaya bisa diproses oleh pihak yang berwenang.